Kota Sungai Penuh – Krisis Identitas di Era City Branding

Di era ketika destinasi bersaing di layar ponsel, sebuah kota tidak hanya bersaing dalam hal infrastruktur, tetapi juga dalam brand positioning. Branding bukan lagi milik produk atau perusahaan saja, kota pun harus memiliki citra, narasi, dan diferensiasi yang jelas. Kota yang tidak punya identitas akan mudah terlupakan di tengah banjir informasi dan promosi destinasi, branding kota bukan lagi pelengkap, ia adalah kunci untuk dikenali dan diingat. Kota yang tak punya citra kuat akan tenggelam di tengah derasnya promosi digital dan kemasan visual yang memikat dari daerah lain. 

Baca selengkapnya

Antara Slogan dan Realita, Merdeka Belajar dalam Bayang Jurang Kesenjangan

Di bawah langit merah putih yang berkibar, kita menyebut kata merdeka dengan suara lantang. Di ruang-ruang kelas, Kurikulum Merdeka hadir sebagai janji, membawa fleksibilitas, membebaskan kreativitas, dan menyongsong masa depan yang dijejali coding dan kecerdasan buatan. Namun, dalam hati yang jujur, kita bertanya apakah kemerdekaan itu telah sampai ke setiap sudut negeri? Baca selengkapnya

Menyulap Dunia Digital Menjadi Media Pembelajaran – Cara Guru Relevan di Era Milenial

Perubahan zaman tak bisa kita hindari

Perubahan zaman tak bisa kita hindari, apalagi jika menyangkut dunia anak dan remaja masa kini. Kehidupan mereka sangat lekat dengan teknologi, kehidupan anak-anak dan remaja telah berubah secara drastis. Mereka tumbuh dalam dunia yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya, dunia yang dipenuhi oleh teknologi, hiburan digital, dan informasi tanpa batas. 

Baca selengkapnya

Samudra Inspirasi Ruhiologi, Menyalakan Lentera Kesadaran di Era Digital

Di tengah derasnya arus modernisasi, penetrasi teknologi, dan dominasi algoritma digital, pertanyaan mendasar semakin mendesak untuk kita jawab Apakah kita sedang mencetak generasi yang hanya cerdas secara intelektual, ataukah kita juga membentuk insan yang bijak secara etika dan utuh secara ruhani? Apakah pendidikan hari ini telah menuntun manusia menuju kesadaran Ilahiyah, atau justru membiarkan mereka terjebak dalam pragmatisme tanpa arah? Baca selengkapnya

Pendidikan Guru yang Terlalu Teoritis, Siapkah Mereka Menghadapi Kelas Nyata?

Pendidikan guru seharusnya menyiapkan calon pendidik dengan keterampilan praktis yang kokoh untuk menghadapi tantangan nyata di ruang kelas. Namun, kenyataannya, dari total lebih dari 140 SKS yang harus ditempuh oleh mahasiswa S1 jurusan kependidikan, mata kuliah seperti microteaching, public speaking, dan media pembelajaran hanya mendapat porsi sangat kecil, sering kali hanya 2 atau 4 SKS. Baca selengkapnya

Perlukah Semua Guru Belajar Coding? Kritik, Fakta Lapangan dan Solusi Realistis

Keputusan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No.5/B/HK.03.01/2025 tentang pelatihan coding dan kecerdasan artifisial (KA) bagi guru patut diapresiasi sebagai bentuk keseriusan negara dalam menyiapkan sumber daya manusia pendidikan di era digital. Namun, kebijakan ini juga memunculkan sejumlah catatan kritis, terutama dari segi implementasi dan kesiapan lapangan.

Baca selengkapnya

Sekolah Harus Mencetak Manusia Merdeka, Bukan Robot Penghafal Perintah

Sekolah seharusnya bukan palu yang memaksa, tapi lentera yang menuntun. Bukan pabrik nilai, tapi taman yang menyuburkan makna. Sayangnya, dalam sistem pendidikan kita hari ini, banyak ruang kelas berubah menjadi jalur produksi hafalan, di mana anak-anak disiapkan untuk ujian, bukan kehidupan. Seperti yang dikritik Paulo Freire dalam Pedagogy of the Oppressed, sistem pendidikan seringkali menjadi “banking education” di mana siswa dianggap sebagai wadah kosong yang harus diisi oleh guru, bukan sebagai subjek aktif pembelajaran. Baca selengkapnya